• Jelajahi

    Copyright © Kami Kasih Informasi
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Dolar AS Melemah Akibat Kekhawatiran Baru Tentang Tarif Trump

    Senin, 05 Mei 2025, Mei 05, 2025 WIB Last Updated 2025-05-07T01:35:58Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Kasi Formasi, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat kembali tertekan pada perdagangan Senin (5/5/2025) seiring ketidakpastian yang terus membayangi dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump dan pengaruhnya pada ekonomi dunia.

    Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback Terkait dengan mata uang utama lainnya menutup sesi dengan penurunan sebesar 0,25% mencapai tingkat 99,78.

    Dolar Amerika Serikat juga menyentuh titik terendah sejarah baru melawan dolar Taiwan pada tingkat 28,8150. Hal ini terjadi sambil beredar spekulasi bahwa Taiwan mungkin sedang memungkinkan matauangnya untuk melemah. Ini bisa menjadi bagian dari perundingan perdagangan dengan AS atau disebabkan oleh ketidaktersediaannya tindakan campur tangan pemerintah akibat aliran besar modal asing yang masuk.

    Mata uang di kawasan Asia-Pasifik lainnya turut melemah, seperti halnya dolar Australia yang naik ke posisi US$0,64935, yakni titik teratas sejak bulan Desember tahun 2024.

    Dolar Amerika Serikat mengalami penurunan sebesar 0,73% ketika dibandingkan dengan Yen Jepang yang berada di level 143,885, serta melemah 0,50% melawan Franc Swiss hingga mencapai tingkat 0,82255.

    Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex Marc Chandler berpendapat bahwa penurunan nilai dolar di wilayah Asia disebabkan oleh tindakan likuiditas dari para pemain pasar utama seperti perusahaan asuransi jiwa Taiwan yang tidak lagi menjaga posisi mereka. Hal ini terjadi setelah ada spekulasi tentang kemungkinan adanya ancaman tariff tambahan untuk produk semiconductor Amerika Serikat dalam waktu dekat, yaitu pada hari Rabu nanti.

    "Pasar khawatir AS akan menargetkan tarif baru pada sektor semikonduktor dan menggunakan penguatan mata uang sebagai alat dalam negosiasi dagang bilateral di Asia Timur," ujar Chandler seperti dikutip Reuters, Selasa (6/5/2025).

    Pada wawancara minggu lalu, Trump sekali lagi menegaskan dukungannya terhadap kebijakan tariff dengan mengatakan bahwa bea masuk akan membawa kemakmuran bagi rakyat Amerika Serikat. Ia pun secara resmi mengeluarkan tarif sebesar 100% untuk film-film mancanegara, ini semakin melambangkan posisi proteksionisme pemerintahannya.

    Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, mendukung keputusan tersebut dengan mengatakan tindakan ini sesuai dengan tujuan ekonomi yang lebih besar meliputi pengurangan tarif pajak serta mendorong pertumbuhan dalam jangka waktu lama.

    Trump mengungkapkan bahwa dia tidak berencana untuk melepas jabatan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, meski demikian ia masih mendorong penurunan tingkat suku bunga dan menjuluki Powell dengan sebutan "tidak fleksibel". The Fed diproyeksikan akan memelihara tarif pinjaman mereka dalam rapat hari Rabu nanti, hal tersebut disebabkan oleh laporan pekerjaan bulan Maret yang menampilkan perkembangan ekonomi yang signifikan.

    Juan Perez, Direktur Perdagangan di Monex USA, mengatakan bahwa dolar AS saat ini sangat terpengaruh oleh kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.

    "Kita kembali berada dalam suasana pasar yang muram, dengan kepercayaan terhadap stabilitas pasar AS mulai memudar, terlihat jelas dari pergerakan imbal hasil obligasi negara," ujarnya.

    Peluang pengurangan tingkat suku bunga oleh The Fed di bulan Juni saat ini berada hanya di angka 37%, jauh menurun dibandingkan dengan 64% yang tercatat satu bulan lalu. baik Goldman Sachs dan Barclays sudah menggeser perkiraan potensi pemotongan suku bunganya ke bulan Juli.

    Dolar sempat mengurangi kerugiannya melawan yen setelah data yang dikeluarkan oleh Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa sektor layanan AS berkembang lebih cepat daripada yang diharapkan pada bulan April—sektor tersebut berkontribusi hingga dua pertiga dari perekonomian AS.

    Walaupun pasar domestik Tiongkok sedang tutup, yuan yang bertransaksi di luar negeri mencapai posisi tertinggi dalam kurva enam bulan sekitar 7,1831 per dolar. Hal ini didorong oleh spekulasi bahwa Pekin mengizinkan pengetatan nilai tukar yuan sebagai komponen negosiasi perdagangan dengan Washington. Terkini, yuan meningkat 0,12% menjadi 7,2014 per dolar.

    Di Eropa, euro menguat 0,15% menjadi $1,131600 dan poundsterling naik 0,21% ke $1,32950.

    Bank of England direncanakan menyelenggarakan rapat keputusan politik pada hari Kamis nanti dan diyakini akan menurunkan tingkat suku bunga sebanyak 25 point menjadi 4,25%. Sementara itu, bank pusat Norwegia serta Swedia pun bakal mengadakan pertemuan pekan ini dengan prediksi bahwa mereka akan menjaga suku bunganya tetap stabil seperti semula.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini