• Jelajahi

    Copyright © Kami Kasih Informasi
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    2 Tips Aman Berlari untuk Menghindari Cederanya, Pelajari dari Tragedi WNI yang meninggal di Singapura

    Selasa, 06 Mei 2025, Mei 06, 2025 WIB Last Updated 2025-05-06T07:30:59Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Kasi Formasi – WNI yang berinisial L.D., seorang pria berusia 23 tahun dengan nama lengkap Leonard Darmawan, diberitakan telah meninggal saat menghadiri acara lomba lari 2XU Compression Run di Singapura pada hari Minggu, tanggal 27 April 2025.

    Duta besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo menyatakan bahwa Leonard mendadak pingsan ketika melalui rute 19 kilometer pada kira-kira jam 06:16 berdasarkan waktu lokal.

    "Meskipun demikian, keadaannya semakin memburuk dan dia mendapatkan tindakan CPR dari seseorang," ungkap Suryo, sebagaimana dikutip Kasi Formasi , Minggu (4/5/2025).

    Berikut adalah surat keterangan kematian yang diberikan oleh dokter Health Sciences Authority , Leonard meninggal dunia akibat gangguan pada fungsi jantung dan paru-parunya.

    Saat ini, mayat Leonard telah dikirim kembali ke Jakarta pada Selasa (29/4/2025).

    Tips Aman Olahraga Lari

    Merespons terhadap masalah itu, dr. Inarota Laily, SpKO, SubSP APK (K) menyampaikan beberapa saran untuk berlari dengan aman agar kesehatan tubuh tetap terjaga serta mencegah cidera. Berikut adalah petunjuknya:

    1. Periksa ke dokter

    Mengecek kesehatan dengan dokter sebenarnya tidak harus dilakukan. Karena hal itu cenderung menyebabkan lebih banyak orang enggan untuk berlari.

    Tetapi, apabila memungkinakannya, kerjakanlah sebelum berlari olahraga.

    “Diperiksa kadar kolesterolnya, tensi darah. Ada beberapa faktor yang perlu diilhat. Ini buat kasus yang sebelumnya seseorang belum pernah berolahraga dengan intensitas tinggi,” tutur Laily yang merupakan tenaga pengajar Program Studi Spesialis Kedokteran Olahraga di Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) kepada Kasi Formasi , Minggu (5/5).

    Apabila berusia 35 tahun ke atas dan baru mulai berolahraga, khususnya olahraga lari seperti long distance run dengan intensitas moderate to high , pemeriksaan ke dokter dianjurkan.

    Laily tidak menampik, anjuran ini memang mempersulit orang-orang yang ingin berolahraga lari.

    Namun, suatu pemeriksaan perlu dilakukan guna memastikan bahwa keadaan kesehatan seseorang aman bagi jenis olahraga tertentu.

    “Dokter akan menanyakan beberapa hal, apakah dia selama ini pernah mengetahui (memiliki) penyakit jantung sebelumnya, diabetes, ginjal. Ini semua akan ditanyakan dulu sebelum dokter memberikan clearance ,” papar Laily.

    2. Sehari-hari aktif secara fisik

    Berikutnya adalah dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin. Hanya berjalan kaki ketika pergi ke atau pulang dari tempat kerja saja ternyata belum mencukupi.

    Anda perlu menjalani olahraga secara teratur tiap hari, bisa dengan jalan cepat,صند jogging , lari, renang, sepedaan, atau angkat beban.

    Selain itu, tanpa memiliki riwayat penyakit, tidak merokok, dan terbebas dari kolesterol, Anda dapat mulai merencanakan persiapan untuk maraton apabila berminat mengikutinya.

    "Biasanya waktu persiapan untuk marathon adalah antara empat hingga enam bulan bagi mereka yang telah terbiasa berlari. Mohon siapkan dirimu. Jika kamu belum pernah sama sekali berlari, mungkin dibutuhkan waktu lebih lama lagi, dan disarankan mendapatkan saran dari dokter," ungkap Laily.

    Yang dimaksud dengan orang yang belum pernah berlari ialah mereka yang umumnya menghabiskan waktu untuk bekerja di dalam ruangan dan jarang sekali melibatkan diri dalam kegiatan olahraga atau fisik. moderate to high intensity .

    Waktunya untuk kegiatan fisik tak pernah melebihi dua jam seminggu, ia cenderung menghabiskan waktu dengan duduk lebih banyak, bahkan ketika berjalan kaki intensitasnya rendah.

    Menurut seorang wanita yang saat ini menjalani studi tentang Sports Cardiology di Amsterdam Medical Centers, kunci utama dalam tips berlari dengan aman adalah tetap aktif secara fisik.

    Pada intinyanya, jika dalam jangka waktu tiga hingga enam bulan terakhir Anda telah beraktivitas fisik seperti olahraga lari, maka melanjutkan kegiatan tersebut tak menjadi masalah. Namun, bagi mereka yang memiliki gaya hidup sedentary atau jarang bergerak dan ingin langsung memulai latihan lari dengan intensitas tinggi seperti marathon, disarankan untuk melakukan pemeriksaan medis lebih dahulu," menegaskan Laily.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini