• Jelajahi

    Copyright © Kami Kasih Informasi
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Vasektomi: Keputusan Pria Ini untuk Memilih Kontrasepsi Seumur Hidup

    Senin, 05 Mei 2025, Mei 05, 2025 WIB Last Updated 2025-05-06T06:05:41Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Kasi Formasi Vasektomi Adalah cara kontrasepsi untuk pria yang kurang populer di Indonesia.

    Program kontrasepsi untuk pria kerap bertabrakan dengan prasangka sosial serta kurangnya pendidikan dalam lingkungan masyarakat luas.

    Berdasarkan Data Pemuda Indonesia 2023 yang diambil dari Jurnal Studi Kelamin dan Anak , hanya 0,04 persen pria yang menggunakan vasektomi sebagai alat kontrasepsi.

    Namun, ada seorang pria bernama Didi Santosa yang berani mengambil langkah vasektomi sebagai pilihan kontrasepsi dalam rumah tangganya.

    Didi berbagi kisah unik tersebut lewat akun @didistuck pada fitur Thread.

    "Pengen berbagi kisah pribadi nih. Saya tadi baru melakukan prosedur vasektomi," begitu lelaki tersebut memulai serangkaian pesananya pada Rabu (30/4/2025), seperti dilansir. Kasi Formasi dengan izin penulis.

    Dia sadar bahwa walaupun tindakan operasionalnya berukuran kecil, vasektomi akan meniadakannya dari kesempatan memiliki keturunan secara alami dan abadi.

    Alasan minat vasektomi

    Ia mengungkapkan alasannya memutuskan vasektomi didukung 100 persen oleh sang istri.

    “Sederhana, keluarga kami sudah lengkap, dan setelah diskusi panjang dengan istri, kami merasa ini langkah yang paling bertanggung jawab buat masa depan,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Didi mengatakan bahwa langkahnya ini bukanlah pilihan impulsif.

    “Karena ini bukan cuma soal ‘enggak mau nambah anak’, tapi soal rasa aman, tanggung jawab, dan mutual respect sama pasangan,” ucapnya.

    Sebelumnya, pasangan tersebut telah mengikuti metode kontrasepsi lain berupa IUD.

    Akan tetapi, metode kontrasepsi yang digunakan oleh istrinya Didi menyebabkannya mengalami perdarahan akibar bergeraknya alat tersebut ke bawah.

    "Sejak waktu itu, saya mulai berpikir untuk melakukan vasektomi lebih cepat," katanya.

    Proses melakukan vasektomi melibatkan beberapa langkah yang telah diteliti oleh Didi Dasari selama dua tahun terakhir serta setelah berkonsultasi dengan empat dokter berbeda.

    "Pada awalnya, kami berniat melanjutkan selama lima tahun lagi setelah IUD istriku dikeluarkan, namun mengingat perubahan keadaan, kini kami memilih untuk menyesuaikan," jelasnya.

    Vasektomi merupakan proses yang tenang dan singkat

    Didi menyatakan bahwa proses vasektominya berlangsung dengan tenang dan singkat.

    Dimulai dengan sesi perundingan singkat bersama dokter spesialis urologi dan pemeriksaan kesehatan, prosedur medis kemudian dijalankan secara efisien.

    "Tidak merasakan apa-apa karena menggunakan bius. Kembali pulang pada hari yang sama," jelasnya.

    Apabila dimintakan pendapat tentang rasa sakit, Didi menyatakan bahwa operasi vasektominya tidak menimbulkan sensasi nyeri sedikit pun.

    Nyeri itu terjadi saat memasang jarum infus saja. After effect ? Sometimes merasa tidak enak di area testis. But, it's okay , hanya membutuhkan tiga hari di rumah, mengkonsumsi makanan sehat, menonton Netflix, dan sudah terlaksana," tuturnya.

    Dalam Thread-nya, Didi juga menampik mitos vasektomi, yang dianggap menghilangkan kemampuan seksual pria hingga impoten.

    "Saudara, lakukan penelitian kembali. Segalanya sudah biasa," katanya.

    Menurut dokter tentang dampak negatif dari prosedur vasektomi

    Menyokong pendapat Didi, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn), dr. Keven Pratama Manas Tali, SP.OG., menyebutkan bahwa disfungsi ereksi sebagai dampak dari vasektomi merupakan kesalahpahaman yang beredar.

    "Mispersepsi yang menganggap vasektomi menyebabkan pria menjadi mandul atau kurang 'jantan'," ungkap Keven. Kasi Formasi , Kamis (1/5/2025).

    Keven menyebutkan bahwa prosedur vasektomi biasanya tidak menimbulkan rasa sakit pada pasien berkat anestesi lokal yang digunakan.

    "Sekitar 15-30 menit dan dapat dilakukan secara rawat jalan," katanya mengenai prosedur vasektomi tersebut.

    Setelah vasektomi berhasil dilakukan, ia menerangkan bahwa dokter akan menganjurkan pasien untuk istirahat 1-2 hari dan tidak melakukan aktivitas berat selama satu bulan.

    "Agar proses sterilisasi berhasil, membutuhkan waktu hingga tiga bulan. Oleh karena itu, jika melakukan hubungan sebelum masa tersebut, disaran kan untuk menggunakan metode kontrasepsi tambahan," jelasnya.

    Efek samping dari prosedur vasektomi kebanyakan cenderung ringan.

    "Beberapa dampak samping ada, tetapi biasanya tidak terlalu berat. Dampak samping dalam waktu dekat mungkin mencakup bengkak, memar, atau rasa sakit sedikit di sekitar area skrotum," katanya.

    Sementara itu, dampak negatif jangka panjang yang kurang umum dapat mencakup granuloma sperma (timbunan kecil disebabkan oleh spermanya bocor) dan rasa sakit pada testis secara persisten.

    “Namun, vasektomi tidak memengaruhi hormon pria, kemampuan ereksi, atau gairah seksual, karena (vasektomi) hanya memutus saluran sperma, bukan memengaruhi produksi testosteron,” tandasnya.

    Testosteron adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur libido, kemampuan ereksi, dan orgasme, seperti yang dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

    Meski begitu, Keven menilai, minat vasektomi di Indonesia masih sangat rendah karena adanya miskonsepsi, stigma sosial, serta kurangnya edukasi secara komprehensif dan meluas di masyarakat.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini