
Kasi Formasi - Kontroversi terkait modifikasi serta penghapusan pegawai dokter yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan menjadi topik utama dalam berbagai laporan media.
Sejumlah dokter dipindahkan secara tiba-tiba dari rumah sakit vertikal ataupun yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ternyata, salah satu dokter yang bekerja di Rumah Sakit H Adam Malik dilepaskan dengan cara yang mendadak.
Ini ternyata mengejutkan banyak pihak, khususnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI), yang merasa bahwa keputusan itu justru bertentangan dengan tujuan semula.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?
Apa penyebab mulainya perdebatan tentang mutasi dokter yang diawali oleh Kementerian Kesehatan?
Beredar kabar bahwa Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Pusat dr. Piprim Basarah Yanuarso telah dipindahkan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menuju ke Rumah Sakit Fatmawati (RSF).
Kemudian beredar unggahan di media sosial oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi Kardiologi IDAI Rizky Adriansyah terkait pemindahtugasan dr. Piprim.
Di situ, dr. Rizky menyampaikan sejumlah opini yang dianggap menjadi alasan mengapa dr. Piprim dipindahkan, serta potensi dampak yang ditimbulkan.
Termasuk berkaitan dengan posisi IDAI yang menentang penyerapan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak oleh Kementerian Kesehatan.
Namun demikian, Rizky menyebut pemindahan tugas ini tidak akan mengubah sikap IDAI terkait kolegium.
Usai unggahan tersebut, di media massa ramai dikabarkan bahwa dr. Rizky Adriansyah diberhentikan dari posisinya di Rumah Sakit Adam Malik.
Apa tanggapan dr Piprim terkait mutasi yang dilakukan Kemenkes?
Mengenai masalah mutasi itu, dr Piprim merasa bahwa hal tersebut bertentangan dengan aturan, tidak adil, serta bersifat diskriminatif.
Berdasarkan penjelasannya, dr Piprim mengatakan bahwa dia tidak menerima salinan materai secara fisikal meskipun kabar pemindahannya sudah menyebar.
Informasi tentang mutasi itu diperoleh dari koleganya pada hari Jumat (25/4/2025) sekira pukul 10 pagi.
Pada saat tersebut, Dr. Piprim menerima telepon dari salah satu rekannya yang melihat fotonya serta nama beliau dalam daftar dokter yang dipindahkan oleh Kementerian Kesehatan.
Di luar dr. Piprim yang dipindahkan dari RSCM ke RS Fatmawati, masih ada sejumlah dokter lainnya yang mengalami nasib serupa.
Sebab Departemen Kesehatan memindahkan Ketua IDAI
Kementerian Kesehatan menjelaskan tentang perpindahan dokter spesialis di rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah dan mengatakan bahwa pergantian posisi adalah sesuatu yang umum terjadi dalam struktur organisasi.
Salam kepada Dr. Piprim, terdapat 12 dokter lainnya dengan keahlian beragam yang juga dipindahkan guna mendukung perkembangan RS Kementerian Kesehatan.
Menurut Kemenkes, pindahnya dari RSPI disebabkan oleh adanya kebutuhan mendesak di Rumah Sakit Fatmawati.
RSF hanya memiliki satu subspecialis dalam kardiologi pediatrik yang akan sebentar lagi masuk usia pensiun. Hadirnya dr. Piprim sangat dibutuhkan guna memperkokoh serta mendorong pengembangan pelayanan kardiologi pada anak tersebut.
Apa tanggapan IDI mengenai perdebatan tentang mutasi dokter yang dilakukan Kemenkes?
Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto mengekspresikan kekhawatirannya terhadap jumlah besar dokter dari Ikatan Dokter Indonesia yang tiba-tiba dipindahkan dari rumah sakit tempat mereka bekerja.
Dia mengatakan bahwa tindakan serta keputusan yang dilakukan tanpa melibatkan semua pihak oleh Kementerian Kesehatan dianggap tidak membantu dan bisa memiliki efek merugikan pada fasilitas perawatan medis di rumah sakit-rumah sakit tersebut.
Slamet menggarisbawahi bahwa sebagai organisasi profesional, pihaknya mendukung diskusi antara Kementerian Kesehatan dengan para petugas kesehatan guna meraih kebijakan bersama.
PB IDI juga mengharapkan agar Kemenkes menyelidiki ulang serta mencabut putusan pemindahan dan penghapusan terkait dengan dokter tersebut guna keuntungan dalam bidang layanan kesehatan publik.
(Sumber: Kasi Formasi/Adhyasta Dirgantara, Jessi Carina | Tribunnews/Rina Ayu Panca Rini, Anita K Wardhani)