
Kasi Formasi Madu yang memiliki rasa manis mengandung sejumlah nutrisi, selain glukosa dan fruktosa.
Di dalam madu terkandung pula jumlah kecil vitamin serta mineral.
Maka dari itu, madu tidak hanya dianggap sebagai pemanis alami saja.
Lalu, apa saja nutrisi madu? Berikut artikel ini akan mengulasnya lebih lanjut.
Fakta nutrisi madu
Merujuk database United States Department of Agriculture (Berdasarkan USDA), satu sendok makan madu (21 gram) menyediakan nutrisi sebagaimana tercantum di bawah ini:
- Kalori 64
- Lemak 0g
- Natrium 0 mg
- Karbohidrat 17 gram
- Serat 0 gram
- Gula 17 gram
- Proteinnya 0,1 gram
- Kalium 10,9 miligram (mg)
- Besi 0,1 mg
- Kalsium 1,3 mg
Mengutip Very Well Fit , kalori dalam madu berasal dari karbohidrat, khususnya gula.
Gula dalam kandungan madu terdiri dari sekitar 50 persen glukosa dan 50 persen fruktosa.
Selain itu, madu mengandung sejumlah kecil vitamin dan mineral, seperti:
- Vitamin B
- Kalsium
- Tembaga
- Zat besi
- Seng
Oleh karena itu, tidak disarankan untuk mengandalkan madu sebagai sumber utama nutrisi di atas.
Secara umum, nutrisi madu lebih banyak pada madu yang lebih gelap.
Menurut WebMD , kalori madu juga sebenarnya lebih tinggi daripada gula pasir.
Oleh karenanya, konsumsi madu tetap harus dibatasi, khususnya bagi penderita diabetes.
Kemungkinan keuntungan madu bagi kesegatan manusia
Walaupun kandungan gizi dalam madu rendah, namun masih terdapat beberapa manfaat bagi kesehatan.
Disarikan dari WebMD dan V ery Well Fit, potensi manfaat madu meliputi:
-
Efek antiinflamasi
Dalam kandungan madu, terdapat antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari peradangan.
Peradangan kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, kanker, dan gangguan autoimun.
-
Meredakan batuk pada anak-anak
Ini adalah potensi manfaat madu yang terbukti secara ilmiah.
Enam penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi sesendok madu dapat meredakan batuk pada anak-anak sebaik dekstrometorfan, yang merupakan obat penekan batuk.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa madu dapat memberikan kelegaan yang lebih lama daripada Albuterol (salbutamol).
-
Mengurangi kolesterol
Studi mengindikasikan bahwa memakan madu dengan jumlah 70 gram setiap harinya dalam kurun waktu empat minggu bisa membantu merendahkan tingkat kolesterol total, LDL (kolesterol yang tidak baik), HDL (kolesterol yang bagus), serta trigliserida.
Sementara itu, madu dapat menaikkan tingkat HDL (kolesterol yang baik).
-
Membantu penyembuhan luka
Madu, khususnya madu mentah, memiliki potensi pula dalam membantu mengurangi rasa sakit dari luka bakar.
Keuntungan dari madu telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu.
Menurut penelitian, hal ini berkat adanya sifat antibakteri dan anti-inflamasi dalam madu, sehingga membantu mempercepat proses penyembuhan.
Walaupun memiliki berbagai keuntungan seperti yang disebutkan sebelumnya, penggunaan madu masih perlu diperhatikan beberapa aspek.
Madu sebaiknya tidak diberikan pada bayi yang berusia kurang dari 12 bulan.
Madu dapat memicu alergi pada sebagian orang.
Jika alergi terhadap madu, ada beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi mengi, pusing, mual, mutah, irama jantung tidak teratur, berkeringat lebih, tubuh melemah, dan pingsan.