Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto sudah memberikan instruksi kepada timnya agar dapat mengurangi lagi biaya haji atau dikenal dengan nama Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH). Menanggapi hal ini, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut bahwa beberapa elemen menjadi penyebab tarif haji tinggi.
"Awalnya, besaran biaya hidup kami di Arab Saudi, dalam sehari saja dapat mencapai jumlah hingga Rp50 triliun. Kalau kita berhasil menabung selama lima hari, berarti totalnya menjadi empat dikali lima, yaitu setara dengan Rp200 triliun. Ini belum termasuk pengeluaran tambahan lainnya. Oleh karena itu, saya rasa teknologi ini nantinya juga akan membantu proses tersebut," ungkap Menteri Agama saat berkunjung ke Terminal Haji dan Umrah 2F Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pada Hari Minggu tanggal 4 Mei 2025.
Menurutnya, di tahun 2025, BPIH telah berkurang sebanyak Rp4 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
1. Terdapat anggaran yang masih dapat dikurangi
Pada kesempatan tersebut, Nasaruddin menyebut bahwa terkait dengan pengurangan anggaran haji pada tahun 2026, masih tersedia beberapa dana yang dapat dipangkas. Sebagai contoh, lanjut Nasaruddin, salah satunya adalah dengan menghemat biaya akomodasi seperti hotel.
"Pokoknya ada beberapa komponen seperti penghematan. Sebagai contoh, Anda dapat menegosiasikan harga hotel, bis, dan bahkan tiket pesawat pun bisa didiskusikan," jelasnya.
2. Mengenai tujuan pengurangan tarif, ini menjadi beban besar bagi BP Haji
Dalam waktu bersamaan, Wakil Kepala Badan Pengurus Haji (BPH), Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa sasaran ini adalah tantangan besar untuk organisasi beliau. BPH akan mencari tahu bagian biaya apa sajakah yang dapat dikurangi.
Memang itu adalah salah satu poin yang telah sampaikan oleh Presiden dari awal, maka muncullah istilah presiden telusuri komponen. cost "Mulai dari sektor transportasi hingga konsumsi dan akomodasi," ujar Dahnil.
"Pastinya beban besar bagi kita pada tahun 2026 adalah menganalisis komponen penyusun biaya ibadah haji agar dapat ditekan, khususnya yang menimbulkan ketidakefisienan tanpa mengurangi mutu layanan," katanya.
3. Bidang apa sajakah dalam anggaran yang dapat dikurangi?
Dahnil mengatakan bahwa salah satu aspek anggaran yang dapat dikurangi adalah biaya makan dan transportasi.
"Khususnya dalam bidang transportasi, sebab kami memiliki keunggulan di sana. Tercatat 30% dari total biaya ibadah haji dialokasikan untuk urusan transportasi. Pesawat yang digunakan adalah milik sendiri sehingga baik pergi maupun pulang, jemaah harus membayar empat kali lipat sebagai tambahan cost penerbangan tersebut, meskipun pada saat kembali penumpangnya tidak terisi penuh," papar Dahnil.
Menurut dia, biaya transportasi berusaha dikurangi. Karena itu, pihak pemerintahan akan mengadakan rapat bersama perusahaan penerbangan yang menangani para jemaah.
Dahnil mengatakan bahwa pada tahun 2026, mungkin akan ditambah maskapai baru yang bertugas menangani penerbangan para jemaah haji.
"Ya, mungkin penambahan maskapai, tahun ini akan ada Lion yang ditambahkan di dua wilayah, bisa jadi kita membuka kembali embakasi lainnya," katanya.
